Mbah Tum (60-an), pagi itu sibuk melayani pembeli ketika kami datang. Dengan cekatan, tangan keriputnya menyiduk bubur beras dari periuk tanah liat yang dibakar dengan anglo, sejenis tungku yang juga dari tanah liat, ke dalam daun pisang yang dipincukkan sebagai wadah untuk bubur jualannya. Continue reading