Poster Pilpres 2014 | Pasangan Jokowi-Kalla & Prabowo-Hatta
Indonesia, punya presiden baru. Namanya, Joko Widodo. Lelaki berperawakan kurus tinggi kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini, mengalahkan rival satu-satunya dalam pemilihan presiden yang tahun ini, terlihat gamblang dan jelas prosesnya. Bersanding dengan Jusuf Kalla, Indonesia memasuki era baru pemerintahan dari kalangan sipil.
Dalam usianya yang ke-69, Indonesia memang baru 7 kali punya presiden. Cukup sedikit yah. Mungkin karena masa orde baru selama 8 periode atau selama 32 tahun, hanya dipimpin oleh satu presiden. Untuk Jelasnya, berikut daftar Presiden Indonesia:
1. Ir. Soekarno – Muhammad Hatta – sampai tahun 1967
2. Soerharto – ( tanpa wakil ) – 1968 sampai tahun 1973
Soeharto – Hamengkubuono IX – 1973 sampai tahun 1978
Soeharto – Adam Malik – 1978 sampai tahun 1983
Soeharto – Umar Wirahadikusumah – 1983 sampai tahun 1988
Soeharto – Soedarmono – 1988 sampai tahun 1993
Soeharto – Try Sutrisno – 1993 sampai tahun 1988
Soeharto – BJ Habibie – 1988 sampai tahun 1988
3. BJ Habibie – ( tanpa Wakil) – 1988 sampai tahun 1999
4. Abdurahman Wahid – Megawati Soekarno Putri – 1999 sampai tahun 2001
5. Megawati – Hamzah Haz – 2001 sampai tahun 2004
6. Susilo Bambang Yudhoyono – Muhammad Jusuf Kalla – 2004 sampai tahun 2009
Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono – 2009 sampai tahun 2014
7. JOKO WIDODO – MUHAMAD JUSUF KALLA – 2014 sampai tahun 2019
Deretan Presiden dan Wakil Presiden RI
Melalui serangkaian proses yang panjang, dipenuhi carut marut perebutan kekuasaan ini, sudah ditentukan dengan ketokan palu ketua KPU, 22 Juli 2014, malam hari.
Bukan mudah untuk Jokowi melaju ke kursi orang nomor satu di Indonesia ini. Rival nya, Prabowo Subianto, mati-matian ingin menyaingi. Saling serang antara pendukung dua buah kubu dimedia sosial menjadi sangat panas. Berita politik di koran-koran dan laman-laman berita internet, berperang dalam skala yang fantastis. Kemudian muncul black campaign, dari pembuatan surat menyurat kepada guru-guru untuk memilih calon tertentu, koran dan selebaran yang berisi berita menjelek-jelekan calon tertentu, politik uang, dan masih banyak lagi.
Kisruh belum berakhir. Bahkan, setelah hari pencoblosan 9 Juli lalu, sore harinya, dua calon presiden sama-sama menggelar pesta kemenangan. Da yang sujud syukur ada yang pesta pora. Mereka sama-sama percaya diri, hasil penghitungan cepat memenangkan diri mereka. Lembaga-lembaga survey penghitungan suara pemilu independent bermunculan. Tidak tanggung-tanggung, masing-masing calon punya basis lembaga survey sendiri. Hingga, hasil dari lembaga satu dan lembaga yang lain menjadi beda.
Presiden dan Wakil Presiden RI 2014 – 2019 Ir. Joko Widodo dan Yusuf Kalla
Televisi, tidak ada bedanya. Mereka menjadi layar kampanye dan berita eksploitasi serta kampanye-kampanye para calon yang bertanding. Dan setelah pencoblosan, televisi menyajikan berita kemenangan calon-calon yang berbeda.
Dua dua nya calon itu, menang. Setidaknya, merayakan kemenangan setelah hari pencoblosan. Padahal, KPU baru akan mengumumkannya tanggal 22 Juli, menurut jadwal.
Menjelang pengumuman, Prabowo menyatakan mundur dari pencalonan presiden. Ini antiklimaks dari seragkaian kejadian pemilihan umum presiden indonesia ke-7.
Ada yang baru dari pesta demokrasi Indonesia tahun ini. Data pemilih, suara yang diperoleh, hasil penghitungan, semua bisa dipantau oleh siapa saja yang mau, dari website KPU. Hingga, transparansi penghitungan menjadi sangat terbuka. Meski ada beberapa TPS yang melakukan pemilihan ulang, namun itu bukan masalah besar. Data yang masuk, bisa dikawal dari TPS hingga masuk ke meja penghitungan di KPU.
Palu telah di ketuk. Keputusan sudah dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia. Presiden baru sudah terpilih. Indonesia, memasuki era baru pemilihan presiden yang benar-benar transparant. Selamat berjuang, Jokowi. Rakyat Indonesia, adalah tanggung jawabmu sekarang. [ibm/230714]
dunia ibrahim 
best